Pola dalam bidang jahit menjahit adalah
suatu potongan kain atau kertas yang dibuat dan dibentuk sesuai dengan bemtuk
badan dan model busana yang akan dibuat atau pola dapat diartikan yaitu suatu
potongan kertas yang dipakai sebagai contoh untuk membuat baju, ketika bahan
digunting.
Fungsi pola
sangat penting artinya bagi seseorang yang akan menjahit busana, tanpa
pola keindahan dan keserasian berbusana akan terabaikan, sehingga tidak sesuai
yang dikehendaki. Untuk membuat pola busana sesuai gambar model yang
dikehendaki dibutuhkan pola dasar. Pola dasar inilah sebagai dasar untuk membuat pola busana
sesuai gambar model.
Pola dasar yaitu pola yang dibuat berdasarkan bentuk
badan menurut ukuran seseorang. Pola dasar ini terdiri dari pola bagian atas,
dari bahu sampai pinggang, biasanya disebut pola dasar badan depan dan
belakang. Pola bagian bawah dari pinggang sampai lutut atau sampai mata kaki,
biasa disebut pola dasar rok depan dan belakang. Pola lengan dari lengan bagian
atas atau bahu terendah sampai siku atau pergelangan,biasanya disebut pola
dasar lengan. Adapun pola badan atas yang menjadi satu dengan pola badan bawah
biasanya disebut dengan pola dasar gaun atau bebe. Pola dasar ini dibuat
berdasarkan skala yaitu ukuran kecil, seperti ukuran ½, ¼, 1/6, 1/8 sedangkan
pola sebenarnya menggunakan ukuran Inci.
Sistem pembuatan pola yang kita digunakan yaitu
menggunakan sistem Soen. Berikut pembuatan pola dasar badan wanita dewasa
methode so’en
POLA DASAR BADAN WANITA DEWASA
METHODE SO’EN
Skala : 1:4
Keterangan Gambar
:
1.
Cara Mengkonstruksi Pola Badan
Belakang
Membuat segi panjang A-B-C-D
A-B = C-D = ½ lingkar badan =
88: 2 = 44cm
A-C = B-D = Panjang punggung =
36 cm
A-E = B-O = 1/6 lingkar badan
+ 7 (88: 6) +7) = 21,66 cm
A-V = 1/20 lingkar badan 2 ½ cm = (88 : 20) + 2 ½ = 6,9 cm
V-V’ = naik 2 cm, hubungkan titik A dengan V’ dengan garis lengkung =
kerung leher belakang
A-F = C-Q = ½ (AB) -1 =
(44:2)-1 = 21cm
A-G = G-E = 21,66 cm = 10,83 cm
G-U = A-T = ½ lebar punggung: 2 = 34 : 2 17 cm
T-S = V-V’= 2 cm , garis V’
–R melalui titik S = lebar bahu = 12 cm
Hubungkanlah titik R-U-P = kerung lengah belakang
C-Y = ¼ lingkar pinggang -1cm + 3 cm (lebar coup) = (66:4)-1+ 3 =18,5 cm
Hubungkan P ke Y
Menentukan Coup
C-X =1/10 liungkar pinggang = 66cm :10 = 6,6 cm
X-X’ = 3cm = lebar coup,
panjang coup sampai 2 cm dibawah garis E-P
- Cara Mengkonstruksi Pola Badan Depan
B-K = A-V = 6,9 cm
B-N = (BK) +1 = 6,9 + 1cm 7,9 cm
Hubungkan titik k dengan garis lengkung ke titik N kerung leher depan
N-H= turun 5 cm
H-I = B-M =½ lebar dada 32 :
2 = 16 cm
M-L = turun 2x (V-V’) = 2x2cm = 4 cm
Ukurlah K-L’= lebar bahu 12cm
Hubungkan titik L’-I-P = kerung lengan depan
N-D’= panjang dada = 30cm
D’-J= ¼ lingkar pinggang + 1cm + lebar coup (66:4) +1+ 3 = 21 ½
Menentukan Coup
D’-Z’ = (C-X) +1 cm = 7,6 cm, Z-Z’= 3 cm lebar coup
Menentukan coup sisi
J-J’= naik kurang lebih 8 cm
J’ –P= adalah lebar coup adalah selisih P-Y dengan P-J
Titik t turun 2cm dari garis
O-p
Ujung coup bawah atau samping kurang 2 cm dari titik t
Nomor
|
Ukuran yang diperlukan
|
Inisial
|
1.
|
Lingkar badan
|
Lb
|
2.
|
Lebar dada
|
Ld
|
3.
4.
5.
6.
7.
|
Panjang dada
Panjang punggung
Lebar punggung
Lingkar pinggang
Lebar bahu
|
Pd
Ppu
Lpu
Lpi
Lba
|
1 komentar:
Terimakasih sharin ilmunya.. Bagi anda yang ingin belajar menjahit dengan pola yang sudah jadi, bisa memperoleh polanya di Fitinline..
Posting Komentar